
Harga Batik Tulis Belum Bernilai Tinggi???
Pada Rabu Tanggal 15 Juni 2022 dari Yogyakarta diajak ke Pekalongan Kota Batik. Hari Kamis mampir terlebih dahulu ke Pesantren Batiknya BapaK Sapuan. Saat itu banyak obrolan membahas tentang batik.
Sepintas saat membahas tentang harga selembar kain batik dari harga jutaan dan puluhan juta per lembar kain Batik tulis.
Saat mendengar hal itu mimin sebagai orang awam dalam dunia batik hanya bisa takjub dan WOW……
Tapi Sang Maestro Batik Pekalongan ( Batik Sapuan ) dan Maesto Batik Yogyakarta ( Bayu Aria Owner Hotwax Studio ). Bilang bahwa batik di Kita itu masih dianggap murah dan belum memiliki nilai harga tinggi.
Coba saja bayangkan pembuatan 1 lembar batik aja bisa selesai berbulan – bulan. Bahkan Pak Sapuan mengatakan bahwa batik dia ada yang selesai 1 tahun setengah.
Untuk membayar pecanting aja yang dibayar harian sudaj 27juta lebih hanya buat 1 lembar kain batik. Belum buat membayar penjaplak ( tukang gambar ), belum buat bayar pewarnaan, belum buat motif desainnya, belum buat bahan -bahanya batik dll.
Kita Coba ambil hitungan Kasar saja, kenapa harga batik tulis belum memiliki nilai harga yang tinggi, misalnya :
Bayar buat pecanting jika perharinya 50 ribu rupiah saja :
1 Tahun = 365 Hari
6 bulan = 180 Hari
1 tahun setngah = 545 hari
Biaya Buat bayar Pecanting : 50.000 x 545 hari = 27.250.000
Benar juga disaat ada batik dihargain 50juta. Hal itu belum memiliki harga tinggi karena untuk desainnya pun belum kehitung. Namun beda buat kita yang awam seakan itu harga yang fantastik dan WOW banget…..
Bayangkan saja sekarang ini di Lingkungan masyarakat umum. Bahkan setiap hari tertentu para ASN atau PNS harus pakai batik, setiap ada kondangan tidak sedikit orang pakai batik.
Namun tidak sedikit dari orang yang sering pakai baju batik tersebut, bisa mengetahui dan membedakan mana batik cap, mana batik tulis bahkan batik printing pun akan dianggap itu batik.
Saat Ada baju mahal bisa dianggap batik Tulis, walaupun masih ada batik Kombinasi Cap dan Tulis….
Mimin sendiri awalnnya begitu samua yang bermotif batik adalah batik, tidak pernah bisa membedakan mana yang cap mana printing.
Dan akhirnya pada tahun kemarin 2021. Bisa belajar dari sebuah proyek pengadaan Seragam batik Cap buat salah instansi Bank, pas di meeting selalu ada yang nyebut printing.
Saat itu mimin sampaikan apa yang didengar dan lihat saat meeting tersebut karena setiap bahas tentang kain batik yang dianggap rijek selalu disebut printingnya ga jelas, garis printingnya putus – putus, dll.
Saat itu Para Pengrajin Batik tersebut marah – marah karena tidak mau batik Cap disamakan dengan printing. Menganggap bahwa yang membahas dalam meeting tersebut tidak paham dan tidak mengerti apa itu Batik.
Harga Batik Tulis Belum Bernilai Tinggi???
Ya masuk logika juga, batik cap itu tenaga manusia. Panas lilin dan berbeda kainpun bisa mempengaruhi motif batik karena resapannya lilin – beda. Saat dicelup warnapun ada lilin yang retak hingga warna bocor. Beda jika printing pasti garis – motif garis bisa halus tidak pernah ada yang putus.
Itulah uniknya Batik Tulis dan batik cap, gambar motifnya terlihat alami dan memiliki estetika tersendiri bukan bagus atau tidaknya.
Misalnya kalau ingin melihat garis – garis motif yang bagus, tidak pernah ada yang putus atau warna bocor mungkin printing atau sablon bisa lebih jelas dan bagus.
Itulah kenapa harga batik tulis belum memilki nilai harga yang tinggi. Kita mungkin masih menganggap bahwa batik tulis atau batik cap itu ibarat printing dan sablon saja kali ya….heheheehe
Kebanyakan Masyarakat di lingkungan kita termasuk saya sebelum tau tentang dunia batik. Lalu bilang batik itu budaya namun ternyata kita sendiri tidak mengenali budaya batik tersebut bagaimana.
Jadi teringat curhatan seorang teman saat bikin sebuah logo. Dia mengatakan itu logo biasa lalu dia upload di salah satu web luar malah terjual logo tersebut seharga $500.
Lalu dia menceritakan ada tetangga minta bikin Logo.
Hebatnya tetangga itu banyak maunya minta ini itu sehingga logo itu bisa lebih bagus dari harga $500, tapi saat bilang harganya 100ribu bilangnya mahal, kasih harga 50ribu masih cacaat cicit cuit….
Mungkin begitulah obrolan para master tersebut bilang nilai Batik Kita belum memiliki nilai harga tinggi. Karena tidak sedikit orang yang belum bisa menghargai nilai seni dan nilai perjuangan seseorang dalam berkarya.
No comments:
Post a Comment